Jumat, 11 Januari 2013

pengetahuan

1.      Mekanisme respon darurat yang pertama berlaku untuk jangkapendek (beberapa menit sampai beberapa jam), yaitu reaksi fight-or-flight. Reaksi ini terjadi sebagai akibat dari pelepasan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin) dari kelenjar adrenal ke dalam aliran darah; noradrenalin juga dilepaskan dari saraf.Adrenalin dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama muncul setiap kali terjadi stres mendadak.
Pada gagal jantung, adrenalin dan noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras, untuk membantu meningkatkan curah jantung dan mengatasi gangguan pompa jantung sampai derajat tertentu.Curah jantung bisa kembali normal, tetapi biasanya disertai dengan meningkatnya denyut jantung dan bertambah kuatnya denyut jantung.Pada seseorang yang tidak mempunyai kelainan jantung dan memerlukan peningkatan fungsi jantung jangka pendek, respon seperti ini sangat menguntungkan.Tetapi pada penderita gagal jantung kronis, respon ini bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan jangka panjang terhadap sistem kardiovaskuler yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan.
Lama-lama peningkatan kebutuhan ini bisa menyebabkan menurunya fungsi jantung.

2.      a)Lokasi kemoreseptor: Pembuluh darah Porifer,yang dideteksi distribusi darah, diameter pembuluh darah. Erteri yang berperan yaitu arteri karotis
b) Lokasi Baroreseptor : pada sinus karotikus dan arkus aorta,yang dideteksi memberikan rangsangan ke pusat vasomotor dan kardioinhibitor, juga menyalurkan impulsnya melalui serat aferen menuju ke pusat respirasi. Rangsang pada baroreseptor akan menimbulkan inhibisi ke pusat respirasi. Arteri yang berperan yaitu arteri pulmonalis.
3. a) lapisan pada arteri
                 1.      Tunica intima, lapisan ini terutama terdiri atas unsur-unsur yang terususn longitudinal.
2.      Tunica media, merupakan lapisan yang tertebal dan terdiri atas unsur-unsur yang tersusun melingkar.
3.      Tunica adventitia, terdiri atas unsur-unsur yang tersusun longitudinal.
b) Lapisan pada vena
 Terdiri atas,tunica intima, medai dan tunica adventitia. Batas antara lapisan biasanya kurang jelas dan pada beberapa vena terutama tunica media tak dapat dibedakan. Jaringan muskulus dan jaringan elastisnya kurang berkembang baik. Sedang jaringan ikatnya lebih prominent. Perbedaannya dengan arteri yaitu pada vena Tunica media tersusun atas satu lapisan / beberapa lapisan otot, tunica adventitia terdiri atas fibroblast yang tersebar dan lapisan tipis serabut kolagen elastic.

4.      Anastomosis Merupakan hubungan langsung antara arteri dan vena secara langsung. Hubungan ini biasanya terlihat sebagai hubungan antara cabang samping dari arteriola terminalis yang berjalan langsung ke venula.Dinding vasa ini biasanya mempunyai lapisan otot yang tebal, terlalu tebal untuk ukuran vasa yang bersangkutan dan kaya akan inervasi nervus vasamotorik. Vasa ini berkontraksi kuat bila N. Symphaticusnya distimulasi. Bila vasa anastomosa tersebut diatas berkontraksi, maka darah berjalan melalui arteriola ke kapiler, tapi bila vasa anastomosa arteriovenosus mungkin berperan penting untuk pengaturan mekanisme supplay darah keberbagai jaringan. Contoh spesifik : Anastomosis Esofagus End to Side dengan Loop Jejunal dengan Jejunojejunostomi. Tujuan: Jejunojejunostomi ini dibuat untuk mengalirkan sekresi biliopankreatik sehingga mencegah regurgitasi ke esofagus
5.      Endothelium merupakan komponen utama dinding kapiler, juga merupakan lapisan terdalam dinding sistem sirkulasi yang lain termasuk jantung. Endothelium mempunyai sifat-sifat karakteristik mirip dengan fibroblast. Nukleus sel ini berbentuk memanjang atau oval dan pipih, nukleus tidak jelas dan khromatin halus. Sel memanjang sesuai dengan poros kapiler dna mempunyai ujung yang meruncing. Pada kapiler yang berukuran lebih besar maka endotheliumnya lebih pendek dan lebih lebar. Kapiler yang terkcil hanya dilingkari oleh endotheliumnya lebih pendek dan lebih lebar. Kapiler yang terkecil hanya dilingkari oleh endothelium tunggal, sedang yang berukuran sedang dilapisi oleh 2-3 buah endothelium (dalam satu potongan melintang).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar