Bilangan Prima dan Rencana Penciptaan
Salah satu teka-teki lama yang belum
sepenuhnya terpecahkan adalah bilangan prima. Bilangan prima adalah
bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan
angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis
dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7,
11, 13, …. dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak
peduli berapa banyak kita menghitung, pasti kita akan menemukan
bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki
kita, jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka
lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer kita
memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank,
asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system
dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis
dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka
lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus.
Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan
dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan penciptaan alam, yaitu
distribusi misterius bilangan prima. Para ilmuwan sudah lama percaya
bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh
semua makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar
antarmereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubungan dengan
perencanaan universal kosmos.Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, …. dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima. Misalnya :
6 = 2 x 3 = 2 . 3
30 = 2 x 3 x 5 = 2 . 3 . 5
85 = 5 x 17 = 5 . 17
Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :
(3,5)
(5,7)
(11,13)
(17,19)
dan seterusnya.
Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam semesta terdapat “kode kosmos” atau yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai Theory of Everything (TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang saling berhubungan berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah tersebut dapat dipecahkan, maka hal ini akan membuka pandangan sains lainnya yang berhubungan.
http://www.forumsains.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar